Ippho Santosa Bahas Peluang Usaha dan Peluang Bisnis
Bisnis pendidikan adalah peluang usaha yang bagus. Sebagai pembicara seminar, hal ini sering saya sampaikan di mana-mana.
Beberapa waktu saya diundang oleh CNN, diminta bicara soal TK Khalifah. Kok sejak kecil, anak-anak di TK dan SD Khalifah diarahkan dan dilatih untuk menjadi entrepreneur? Apa urgensi-nya? Saya pun menjelaskan soal ini panjang-lebar.
Dalam bukunya “The Next Trillion” penulis Paul Pilzer mengemukakan bahwa orang-orang yang akan survive dan sustain di masa mendatang adalah mereka yang bergerak di bidang pendidikan. Sungguh, saya senang mendengar kabar ini.
Melihat potensi tersebut, tidak ada salahnya kalau saya mencernanya sebagai peluang usaha. Lagi pula, berbisnis di bidang pendidikan sebenarnya mampu dilakukan oleh siapa saja, karena pada dasarnya setiap orang adalah pendidik. Ya, pendidik.
Kalau anda sudah menjadi ayah dan ibu, berarti anda mempunyai hak untuk mendidik anak, secara penuh. Konsep yang baik dan tujuan yang baik tentu akan menghasilkan generasi yang lebih baik. Ini pemikiran sederhana yang melatarbelakangi berdirinya TK Khalifah.
Semakin ke sini, industri pendidikan semakin diminati. Berbeda dengan bisnis lain (bidang lain) yang seringkali mempunyai nilai dan manfaat yang terbatas waktu, bisnis pendidikan mempunyai nilai dan manfaat yang lebih bertahan lama.
Saya menyadari, pendidikan yang baik bukanlah pendidikan yang memberikan pemahaman akademis dan teknis semata, melainkan pendidikan yang mampu merangsang nilai-nilai luhur tak kasat mata serta membentuk pribadi mulia. Apalagi ini adalah masa keemasan anak dan masa pertumbuhan anak.
Inilah poin pentingnya. Bisnis pendidikan bukan semata-mata mencari keuntungan materi, tetapi dari sini diharapkan hadirlah generasi yang soleh dan tangguh. Semoga ridhai Allah. Semoga menjadi amal jariyah. Semoga postur Indonesia di panggung dunia semakin tegap dan gagah.
Kembali ke pertanyaan di awal. Kok sejak kecil, anak-anak di TK dan SD Khalifah diarahkan dan dilatih untuk menjadi entrepreneur? Karena negeri ini memang memerlukan lebih banyak pengusaha. Negara-negara yang maju adalah negara yang banyak pengusahanya. Indonesia menyusul, insya Allah.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Peluang Usaha
Jumat, 02 September 2016
Selasa, 30 Agustus 2016
Ippho Santosa Bahas Peluang Usaha dan Peluang Bisnis (Business Opportunity)
Peluang Usaha, Peluang Bisnis, Business Opportunity
"When you find yourself on the side of the majority, it's time to PAUSE and reflect." (Mark Twain)
Orang rata-rata alias mayoritas enggan belajar. Sebut saja, malas belajar. Kita hendaknya melakukan yang sebaliknya. Belajar. Berguru. Bermurid.
Jadilah guru dan jadilah murid. Ibaratnya, kita punya orangtua, tapi juga punya anak. Itu sangat menyenangkan. Bisa mengajar dan juga bisa belajar.
Catat ya. Orang yang belajar itu open-minded, awet muda, tidak mudah pikun.
"When you find yourself on the side of the majority, it's time to PAUSE and reflect." (Mark Twain)
Orang rata-rata alias mayoritas enggan belajar. Sebut saja, malas belajar. Kita hendaknya melakukan yang sebaliknya. Belajar. Berguru. Bermurid.
Jadilah guru dan jadilah murid. Ibaratnya, kita punya orangtua, tapi juga punya anak. Itu sangat menyenangkan. Bisa mengajar dan juga bisa belajar.
Catat ya. Orang yang belajar itu open-minded, awet muda, tidak mudah pikun.
Senin, 22 Agustus 2016
Ippho Santosa Bahas Peluang Usaha, Peluang Bisnis, dan Peluang Terbaik
Ippho Santosa Bahas Peluang Usaha, Peluang Bisnis, dan Peluang Terbaik
Apalah arti sebuah nama? Padahal, dalam menangkap sebuah peluang usaha atau peluang bisnis, nama adalah faktor krusial yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Tersebutlah:
Desa Timbun Tulang di Kalsel.
Desa Pocong di Bangkalan.
Desa Toket di Madura.
Desa Tutup di Blora.
Desa Kebocoran di Banyumas.
Dusun Koplak di Sleman.
Hehehe...
Mungkin Anda kaget mendengar nama-nama di atas. Tapi itu beneran ada. Nyata. Nggak mengada-ngada.
Apalah arti sebuah nama? Itu kata sebagian orang. Namun tidak demikian dalam bisnis, terutama dalam marketing.
Segala image, spirit, dan visi yang akan dibangun, bermula dari sebuah nama. Sekali lagi, bermula dari sebuah nama.
Go-Jek
Net TV
Indomie
Facebook
Twitter
Jelas, mereka tidak sembarang dalam memilih nama. Apa image, spirit, dan visi mereka, tersirat dari nama mereka. Saya juga berharap Anda tidak sembarang dalam memilih nama atau merek. Entah itu dalam keluarga atau dalam bisnis.
Selain mencerminkan image, spirit, dan visi, hendaknya nama juga mudah ditulis (writable) dan mudah disebut (speakable). Kalau serba sulit, maka akan memperlambat viral di media sosial. Masih banyak syarat lainnya. Kapan-kapan kita bahas.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Apalah arti sebuah nama? Padahal, dalam menangkap sebuah peluang usaha atau peluang bisnis, nama adalah faktor krusial yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Tersebutlah:
Desa Timbun Tulang di Kalsel.
Desa Pocong di Bangkalan.
Desa Toket di Madura.
Desa Tutup di Blora.
Desa Kebocoran di Banyumas.
Dusun Koplak di Sleman.
Hehehe...
Mungkin Anda kaget mendengar nama-nama di atas. Tapi itu beneran ada. Nyata. Nggak mengada-ngada.
Apalah arti sebuah nama? Itu kata sebagian orang. Namun tidak demikian dalam bisnis, terutama dalam marketing.
Segala image, spirit, dan visi yang akan dibangun, bermula dari sebuah nama. Sekali lagi, bermula dari sebuah nama.
Go-Jek
Net TV
Indomie
Jelas, mereka tidak sembarang dalam memilih nama. Apa image, spirit, dan visi mereka, tersirat dari nama mereka. Saya juga berharap Anda tidak sembarang dalam memilih nama atau merek. Entah itu dalam keluarga atau dalam bisnis.
Selain mencerminkan image, spirit, dan visi, hendaknya nama juga mudah ditulis (writable) dan mudah disebut (speakable). Kalau serba sulit, maka akan memperlambat viral di media sosial. Masih banyak syarat lainnya. Kapan-kapan kita bahas.
Sekian dari saya, Ippho Santosa.
Langganan:
Postingan (Atom)